Sajadah Terhampar di Asrama
Sembari Berdoa untuk Taat
Bulan Juli Bulan Bahagia
Jadikan Diri Penuh Manfaat
Hari ini penulis mengawali menulis lagi setelah dari Hari Raya Idul Adha vakum menulis. Penulis sengaja menulis hari ini, disamping karena awal bulan Juli yang special ini dikarenakan setelah liburan bersama keluarga kecil yakni mama dan adik, agenda lain yang tak kalah seru adalah bertemunya para penulis KBMN (Kelas Belajar Menulis Nusantara) dari gelombang 1 hingga 28 di Yogyakarta dari tanggal 3 Juli sampai 5 Juli 2023. Seluruh penjuru Nusantara mulai mengepung Yogyakarta hari ini baik melalui pesawat terbang, kereta, maupun mobil pribadi.
Penulis ketika di Semarang berangkat ke Yogyakarta bersama Ibu Bernadetta Yuniati Akbariah dengan mobil, beliau adalah salahsatu penggiat literasi KBMN juga dan seorang guru hebat di SMKN 4 Semarang. Menempuh waktu sekitar 3 jam untuk sampai ke Yogyakarta. Walaupun sebelum bertemu beliau, penulis menyempatkan diri bersama adek tersayang untuk pergi ke wisata Sam Poo Kong kawasan Laksamana Cheng Ho Pelayar Muslim asal Cina yang pernah singgah di Semarang.
Selama di perjalanan banyak sekali cerita yang bermanfaat dalam berbagai hal khususnya pendidikan. Apalagi sebagai guru yang belum memiliki jam terbang yang banyak, cerita tersebut sangat bermanfaat untuk digunakan dalam kehidupan dunia pendidikan.
"Suarakan dunia pendidikan dengan tulisan" itu kira-kira rangkuman berupa quotes yang dapat penulis ingat. Setelah itu kami makan di Samson bakso Sleman, kuahnya sangat enak dan pas banget komposisinya, penulis merekomendasikan bakso tersebut jika pembaca ke Sleman.
Tidak lama berselang kami tiba di asrama haji Yogyakarta, kebetulan mungkin baru kami yang datang. Setelah itu ke meja resepsionis ternyata 2 panitia sudah check in disana Ibu Rali dan Ibu NDY. Penulis mendapatkan kamar 207 sekamar dengan Bapak Da'il Ma'ruf,salahsatu penggiat literasi yang sangat luar biasa kontribusi dalam pendidikan. Semoga bisa menular keilmuan beliau khususnya dalam hal literasi.
" Tunggui di muka(depan)" Ibu Eka menggunakan voice note.
Penulis pun melihat jendela, ternyata Ibu Eka dari Kalimantan Tengah Kabupaten Seruyan pun sudah sampai juga di asrama haji Yogyakarta. Sontak penulis kebawah melalui lift untuk menjemput Ibu Eka.
" Yuk ke Malioboro" ajak Ibu Yuni.
Kami pun bertiga akhirnya berjalan ke Malioboro. Malam ini wisata tersebut sangat banyak pengunjung, mungkin karena efek liburan yang panjang. Tetapi kami mengalami hal yang tidak mengenakan karena salah satu oknum bentor yang membawa kami marah-marah hanya karena kami tidak membeli oleh-oleh makanan. Kami tidak membeli oleh-oleh itu karena antri yang panjang, sementara kami seharian dalam perjalanan.
Maka seharusnya sebagai penyedia jasa layanan ,tidak boleh ada rasa marah disertai omelan kepada pengunjung karena itu termasuk dalam hal pelayanan. Apalagi sebagai pengunjung kita membayar. Hal ini pun membuat penulis mencatat dalam sanubari,ketika menjadi guru pun kelak senakal apapun murid maka berikan layanan terbaik ,jangan langsung memarahi dan mengomel.
Oleh karena itu fasilitas dialog harus selalu dibangun dimanapun,kapanpun,dan oleh siapapun. Agar saling mengerti keadaan dapat tercipta. Seandainya oknum bentor tadi bertanya alasannya maka tidak ada kejadian tersebut. Dia langsung menyimpulkan dan menjudge bahwa pengunjung membuat rezekinya terhambat. Jika dia mengetahui alasan dasarnya karena antriannya panjang, maka sikap menerima akan lebih bijaksana dia gunakan, dan layanan kepada pengunjung akan berjalan dengan sangat baik.
Dalam hal mendidik peserta didik pun lebih bijaksana jika menggunakan jalan dialog, walaupun terkadang karena situasi membuat kita marah, tetapi dengan memiliki pengendalian emosi akan meminimalisir keputusan kita yang tidak tepat. Bukankah marah tidak akan pernah menyelesaikan masalah.
Setelah dari Malioboro kita pun kembali ke asrama haji Yogyakarta. dan tepat didepan pintu masuk asrama sudah ada terkumpul di tukang bakso yakni Ibu Rali, Ibu Widya, Ibu NDY, Ibunya Mas Hairi dan beberapa rombongan dari Nusa Tenggara Barat. Ini adalah pertemuan pertama kami setelah beberapa bulan via maya dan sangat seru berbincang dengan mereka. Buah dari perbincangan tersebut yang penulis ambil adalah cara membuat pantun, yakni dimulai dari baris 3 dan 4 terlebih dahulu. Jadinya seperti pantun di pembuka tulisan ini. Silahturahmi membuat ilmu makin bertambah dan melalui perantara tulisan menambah ikatan persahabatan.
Keren tulisannya, jd terharu
BalasHapusKereeen
BalasHapusJadilah tulisan. 👍💪
BalasHapus