Hari ini 17 Juli 2023 bertepatan dilaksanakannya MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) di seluruh sekolahan di Kalimantan Selatan untuk tingkat SMA/SMK khususnya SMA Negeri 1 Rantau. Peserta didik baru mulai berdatangan dari jam 06.00 WITA dan disambut oleh panitia dari Guru, OSIS dan MPK.
Peserta didik baru ini berjumlah 231 orang mengawali hari pertama di sekolah dengan upacara pembukaan MPLS yang dilaksanakan jam 07.30 WITA . Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Rantau membuka acara ini dengan ditemani oleh Dewan Guru dan Staff Tata Administrasi Sekolah. Bapak Farid Amrullah S,Pd. M,M.Pd menyatakan bahwa prestasi terbesar bagi peserta didik adalah ketika dia peka terhadap kesadaran lingkungan khususnya adalah terkait membuang sampah pada tempatnya, beradab terhadap siapapun termasuk guru, disiplin, dan semacamnya.
Lalu dilanjut perkenalan oleh seluruh Dewan Guru dan Tata Administrasi Sekolah di Aula SMA Negeri 1 Rantau yang dipandu oleh Bapak Moch Ardiyanoor M,Pd. Penulis diminta untuk mengisi sebagai Narasumber dalam sosialisasi sarana dan prasarana di SMA Negeri 1 Rantau. Walau waktu tersisa 30 menit karena lewatnya waktu memperkenalkan Dewan Guru dan Tata Administarasi Sekolah penulis tetap berupaya semaksimak mungkin untuk memberikan materi yang berkualitas.
Materi tersebut meliputi mengenai pentingnya menjaga sarana dan prasarana disekolah dan langkah-langkah memberikan masukan/saran kepada Tim Sapras. Dengan pembelajaran abad 21 yang mengupayakan peserta didik aktif, dengan waktu yang tersedia, penulis memberikan pertanyaan berupa bagaimana cara menjaga, merawat sarana dan prasarana ? peserta didik diminta untuk menjawab di kolom komentar @sapras65. Beragam jawaban pun terlihat disana, agar pemberian materi tidak satu arah.
Penulis juga hari ini menyaksikan melalui Whatshap grup kelas XI 4 dan XI 5 perwakilannya menyerahkan hasil karya buku antologi mereka yang berjudul Start With Kontrol kepada pihak perpustakaan. Semoga dengan karya ini dapat meningkatkan literasi di SMA Negeri 1 Rantau. Karena apapun bisa ditulis, apapun bisa dijadikan buku, apapun bisa diterbitkan jika mempunyai kemauan bersama. Semoga juga akan hadir buku buku solo karya peserta didik juga kedepannya.
Keterampilan berikutnya adalah musyawarah. Musyawarah harus dijunjung tinggi untuk mencapai kesepakatan bersama. Jika sudah ada kesepakatan ,maka keterampilan berikutnya adalah komitmen terhadap kesepakatan tersebut. Terlebih kita hidup di lingkungan organisasi berupa sekolahan. Oleh karena itu peran rapat disekolah bukan hanya untuk formalitas belaka, tetapi menyampaikan segala ide/gagasan untuk kebaikan suatu sekolahan dan mencari solusi permasalahan secara bersama-sama. Debat didalam rapat itu sangat wajar, tetapi jika sudah diputuskan maka perdebatan itu selesai di suasana rapat saja, jangan sampai terbawa hingga keluar pintu ruangan rapat.
Dengan banyaknya masukan berupa ide/gagasan/masukan saat rapat berlangsung itu sama dengan kita berkontribusi untuk kemajuan lingkungan dalam hal ini sekolahan. Tandanya kita peduli kepada lingkungan kita. Gunakanlah hak kita untuk menyampaikan pendapat. Karena dari situ kita dapat saling melengkapi kekurangan kita sebagai manusia dengan ilmu dan usaha.
Jika dirasa kita tidak dapat menyampaikan pendapat maka gunakanlah tulisan, agar ide/gagasan kita dapat diketahui oleh lingkungan. Tetapi yang dijunjung tinggi disini adalah keterampilan menghargai pendapat. Yuk Menulis.
Komentar
Posting Komentar