"Barangsiapa mendekati para penulis, maka akan terciprat juga semangat dalam literasi sebagaimana penjual minyak harum yang baunya menyerbak bagi yang dekat dengannya"
( Berhitam Boutique)
Penulis mencoba menulis 2 artikel dalam sehari kali ini, sebagaimana saran Bapak Da'il Ma'ruf pada percakapan sebelumnya didalam perjalanan. Kondisi pada saat ini Bapak Da'il Ma'ruf sedang terlelap, itu menandakan bahwa beliau sama seperti kita yakni manusia. Tetapi yang membedakan kita dengan beliau adalah mengelola waktu.
OmJay pun begitu, selalu bersemangat dalam mengkampanyekan gerakan literasi melalui menulis. Karena orang yang menulis pasti pembaca yang rajin. Beliau tidak henti-hentinya memotivasi mengenai hal menulis ini. Pada sore tadi beliau mengatakan bahwa kakek beliau adalah salah satu pendiri sekolah Al Azhar. Pendiri Al Azhar yang terkenal adalah Buya Hamka, siapa yang tidak kenal dengan beliau.
Tetapi apa yang membedakan antara Kakek Om Jay dengan Buya Hamka ? menulislah jawabannya. Buya Hamka dikenal, dikenang, dan bermanfaat gagasannya hingga sekarang karena beliau menulis, sedangkan Kakek OmJay tidak menulis jadilah beliau dikenal hanya pada zamannya saja.
Penulis hari pun menyempatkan diri berfoto ria dengan founder KBMN (Kelas Belajar Menulis Nusantara) gelombang 28 yakni OmJay. Sesibuk sibuknya beliau, penulis mengamati beliau tetap menulis dengan handphonenya disela-sela waktu yang ada. Itu menandakan bahwa beliau tidak membiarkan waktu terbuang sia-sia.
Komentar
Posting Komentar