Berani Mencoba Menulis itu Keren

 

             Mata penulis tertuju kepada salah satu blog yang mengatakan berani mencoba itu lebih baik daripada tidak sama sekali. Tulisan tersebut berasal dari salah satu peserta yang mengikuti kegiatan Penerapan TIK Dalam Sitem Pembelajaran PAI di Kabupaten Tapin . Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Kemenag Kabupaten Tapin. Sebanyak 50 peserta antusias mengikuti acara tersebut dari pagi hari hingga sore hari. Sebagian besar kegiatan tersebut diisi oleh SRB (Sahabat Rumah Belajar) yang terdiri dari Bapak Muji, Ibu Melly, dan Ibu Iki. SRB adalah jebolan peserta yang lulus dari program Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yakni Pembatik.

          Penulis kebetulan mengisi materi dalam kegiatan tersebut. Bagi penulis ini bukan untuk mengajari peserta tetapi lebih tepatnya adalah berbagi pengalaman kepada teman-teman Guru PAI Sekabupaten Tapin mengenai Penggunaan Blog untuk Menjadi Sebuah Buku. Penulis mengatakan di awal sharing bahwa blog ini adalah salah satu cara mudah untuk melatih menulis dan menjadikan tulisan kita sebagai karya abadi berupa buku. Dan yang menjerumuskan penulis untuk menjadi penulis di blog adalah Ibu Rubi. Tetapi hal ini menjerumuskan kepada hal yang positif. 

                Penulis juga mengutip perkataan Om Jay bahwa agar lancar dalam menulis maka lahaplah dalam membaca. Oleh karena itu salah satu hal yang harus dibiasakan oleh seluruh guru adalah membaca. Minimal dalam sebulan ada 1 buah buku yang diselesaikan. 

            Penulis juga mengajak peserta untuk membuat beberapa paragraf dalam blog yang baru dibuatnya. Semoga tulisannya tidak berhenti pada kegiatan ini saja, dan dapat di tularkan kepada peserta didik di sekolahnya masing-masing. 

             Penulis juga mengatakan bahwa apapun bisa ditulis. Entah kegiatan belajar mengajar di sekolah, perasaan yang sedang di rasakan ketika mengajar atau berinteraksi dengan peserta didik atau mengenai kondisi sekitar lingkungan sekolah. Jangan malu untuk memulai menulis dan berbagi, karena malu untuk menulis maka selamanya tidak akan pernah muncul karya yang brilian dari seluruh guru apalagi Guru PAI. 

                Penulis juga mengatakan bahwa untuk menulis rumusnya adalah kalimat pembuka, isi, dan penutup. Maka bisa dibuka dengan ucapan syukur kita hari ini dapat menulis atau ungkapan perasaan hari ini. Lalu isinya adalah pesan atau kesan kita terhadap sesuatu yang terjadi hari ini, dan penutup adalah tutup dengan harapan kedepannya. Semakin banyak yang menulis, maka semakin banyak inspirasi yang dapat dipelajari bersama-sama. Semakin banyak yang menulis, maka kemajuan bidang pendidikan akan tersegerakan.

                Penulis setelah dari kegiatan tadi kembali kesekolah dan berbincang dengan Ibu Ratnawati, salah satu guru senior di SMA Negeri 1 Rantau. Kami banyak berbincang mengenai pendidikan salahsatunya adalah jam pembelajaran hingga sore yang diatur oleh pemerintah. Menurut beliau pembelajaran yang dilakukan itu idealnya jangan terlalu sore karena peserta didik pun banyak yang mengantuk, dan tidak fokus lagi. Lalu penulis menimpali, itu karena aturan sertifikasi yang mengharuskan untuk 24 jam, sehingga untuk memenuhi tersebut, pihak kurikulum mengatur sedemikian rupa untuk agar guru yang sertifikasi mendapatkan penghasilan tersebut.

            Penulis adalah guru muda, belum terlalu paham mengenai latar belakang mengapa harus 24 jam? Apakah efektif pembelajaran hingga sore ? mungkin pembaca dapat berbagi cerita melalui tulisan dan pengalaman mengenai aturan ini. Karena menurut Ibu Ratna, kalau dahulu kita sore hari masih sempat belajar mengaji atau belajar hal lainnya menurut hobi masing-masing. Waktu bersama keluarga banyak terluangkan, dan lain-lain. 

               Semoga kedepannya kita dapat membuat pendidikan yang ideal dan tepat sasaran. Melalui tulisan pembaca cepat atau lambat akan membawa perubahan yang besar bagi pendidikan. Hal kecil yang kita lakukan sekarang akan bedampak pada masa yang akan datang. Yuk menyebarkan energi positif kepada diri dan sekitar kita, salah satunya adalah dengan menulis.

              Penulis menyelesaikan tulisan ini sekitar 20 menit, dan tinggal menambahkan foto sesuai tulisan, sangat mudah bukan ? Yuk menulis , kebaikan jangan ditunda-tunda. Beberapa diantara tulisan dari peserta ada dibawah ini dikerjakan dengan waktu yang sangat singkat karena keterbatasan waktu yang hanya 1 jam, tetapi semoga dengan memulai semoga akan dilanjutkan dengan konsisten bin istiqomah.

1. http://yudaanshari19.blogspot.com/2023/07/belajar-dasar-teknologi-dalam.html

2. https://hermani86akubisa.blogspot.com/2023/07/pelatihan-penerapan-tik-untuk-guru-pai.html

3. http://bardihidayat.blogspot.com/2023/07/pembinaan-guru-pendidikan-agama-islam.html

4. https://sriwahyuni279.blogspot.com/2023/07/kegiatan-penerapan-tik.html

5. https://abduharini.blogspot.com/2023/07/cerita-hari-ini.html?m=1

6. https://zainuddin1966.blogspot.com/2023/07/ini-saya-mengikuti-pelatihan-penarapan.html

7. https://erni7laris.blogspot.com/2023/07/belajar-tik-sangat-bermanfaat-dan.html

8. https://noorhasanah83.blogspot.com/2023/07/pembinaan-gpai.html

9. https://ajid1972.blogspot.com/2023/07/perasaan-belajar-hari-ini.html

10. https://rasyidah82.blogspot.com/2023/07/kisah-ku-hari-ini.html

                

            

Komentar

Posting Komentar