Pilihan Amalan di Bulan Ramadhan


 Bagaimana cara mendekatkan diri kepada Allah ?

Bagaimana menegur orang yang tidak mau menutup aurat ?

    Hari ini adalah Ramadhan ke 4. Setiap sore di lingkungan penulis lebih tepatnya Masjid Al-Amanah Polres Tapin selalu mengadakan pembacaan Yasin, tahlil, dan doa kepada almarhum/almarhumah yang telah meninggal dan ditutup dengan acara buka bersama.  Tadi malam penulis menjadi petugas penshalawat di Masjid tersebut ketika shalat tarawih. Hal ini sudah menjadi kebiasaan di Kabupaten Tapin. 


Banyak cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tetapi yang butuh perjuangan adalah melakukannya dengan komitmen atau istiqomah. Kata guru penulis KH Imam Chambali Surabaya, 1 amalan istiqomah itu lebih baik daripada 1000 karomah. Misal kita suka amalan membaca Al Qur'an, tidak bergantinya hari kita akan selalu membacanya walaupun 2 lembar. Aktivitas tersebut dilakukan hingga kita tua bahkan ajal menjemput. Apalagi di bulan Ramadhan ini hendaknya kita meningkatkan ibadah kita. Diantara amalan yang bisa kita pilih untuk dapat di istiqomahkan adalah :

Membaca Al Qur'an  

    Diantara keistimewaan Al Qur'an adalah kelak akan memberikan syafaatnya kepada para pembaca yang istiqomah. Itu yang membedakan membaca Al Qur'an dengan lainnya. bahkan memandang mushaf Al Qur'an, mendengar bacaan Al Qur'an , mengkaji Al Qur'an dan semua keterlibatan seseorang dengan Al Qur'an mempunyai nilai ibadah. Itulah salahsatu keistimewaan Al Qur'an. Tetapi dalam bergaul dengan Al Qur'an tentunya harus ada adab menyertainya agar kita mendapatkan keberkahan. Didalam buku At-Tibyan karangan Imam Abu Zakaria yahya bin Syaraf An-Nawawi pada halaman 67 terdapat beberapa adab yang harus dilakukan oleh pembacanya yakni :
  1. Ikhlas.
  2. Dalam kondisi suci.
  3. Tempat yang bersih.
  4. Menghadap kiblat.
  5. Memulai membaca dengan Ta'awudz.
  6. Membiasakan mengawalu setiap surah dengan Basmalah.
  7. Mentadaburi Ayat.
  8. Mengulang-ulang ayat tertentu untuk direnungi.
  9. Menangis ketika membaca Al Qur'an.
  10. Membaca dengan tartil.
  11. Memohon karunia Allah saat membaca Ayat Rahmat.
  12. Memperbagus suara ketika membacanya.
    Kita mungkin tak akan mampu membalas jasa-jasa orangtua selama hidup. Karena itu berusahalah menjadi Ahlul Qur'an. Maka kau akan sematkan orangtua kita mahkota terbaik di surga nanti. Jadilah kita Ahlul Qur'an atau belajar Al Qur'an atau pendengar Al Qur'an atau pecinta Al Qur'an tapi janganlah menjadi orang yang tidak terkait apapun dengan Al Qur'an.

Membaca Kisah-kisah orang Shaleh
    Rasulullah Saw. bersabda yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan Ibnu Umar, ra yaitu " Mengingat atau mengenang adalah suatu kebaikan-kebaikan orang yang wafat diantara kamu". Maka kita dianjurkan untuk membaca kisah orang shaleh terlebih lagi mengenai Rasulullah Saw didalam kitab Syamail Rasul (perangai atau akhlak Rasul) itu lebih dianjurkan agar kita bisa mencontoh, dan mengambil pelajaran dari sosok yang sedang kita baca sekaligus mengenal kesehariannya. Apalagi bulan Ramadhan banyak tokoh yang bisa dibaca diantaranya kisah mengenai Sayyidah Khadijah, istri Nabi Muhammad yang wafat pada 11 ramadhan tahun ke 10 kenabian. Betapa luarbiasanya Sayyidah Khadijah hingga Allah mengirimkan salam langsung kepada nya. Satu-satunya makhluk yang langsung mendapat salam dari Allah, itu sungguh luar biasa. Kita wajib mencari tahu kebiasaan apa yang dapat membuatnya sedemikian rupa hingga ia bisa mendapatkan salam dari Allah Swt. Mencari tahu kebiasaan tersebut adalah dengan membaca kisahnya. lalu kedermawanan Sayyidah Khadijah, belum lagi cerdasnya Sayyidah Khadijah, hingga menjadi istri yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW walaupun sudah wafat. Semoga dengan membaca kisah mereka dapat menjadikan kita lebih baik lagi dalam menjalani hidup serta dapat mengikuti langkah-langkah mulia mereka. 
    Lalu jika di bumi Kalimantan Selatan, kita bisa membaca kisah sosok Guru Zuhdi yang meninggal pada 9 Ramadhan 1441 H/ 2020M. Bagaimana umat Nabi Muhammad Saw begitu mencintai beliau. Diantaranya karena sifat tawaddu beliau kepada semua orang, sering membantu orang lain tanpa pamrih, dan tentu saja semangat ilmunya. Selanjutnya adalah sosok panutan di bumi Kalimantan Selatan lainnya, yakni Syekh Arsyad Al Banjari yang meninggal pada 6 Syawwal 1227 H/ 1812 M. Beliau adalah sosok yang sangat mencintai ilmu, bahkan menguasai banyak cabang keilmuan. Dan hampir seluruh keturunan beliau menjadi ulama yang hingga kini membimbing umat Nabi Muhammad SAW.  

Berkumpul dengan orang-orang shaleh    
        Nabi Muhammad Saw paling senang dengan berkumpul atau bahasa agamanya adalah jama'ah. Karena didalam jama'ah itu ada rahmat dan rahasia yang tersimpan didalamnya. Pergaulan sangat mempengaruhi kepribadian kita, maka jangan asal pilih circle pertemanan. Habib Muhammad bin Muhdor Al Attas Samarinda didalam kajiannya pernah berkata bahwa teman bergaul adalah cermin diri kita. Bahkan jika kita mau sukses dalam hobi kita, maka berkumpullah dengan yang se-frekuensi dengan hobi tersebut. Agar ketika kita sedang turun semangatnya, komunitas itulah yang akan membangkitkan birahi untuk sukses. Begitu juga dalam ibadah, kita harus bergabung kepada komunitas yang membangkitkan jiwa kita tergerak untuk melakukan ibadah. Komunitas yang bukan hanya untuk berkumpul tetapi untuk beribadah itulah yang dinamakan komunitas orang-orang shaleh.  Bulan Ramadhan ini adalah momen untuk bergabung kepada komunitas tersebut. Jadi manfaatkan lah fasilitas komunitas tersebut. Komunitas orang-orang shaleh itu bisa berupa grup tadarus Al Qur'an, grup sedekah, grup shalat berjama'ah, grup membagikan ta'jil dan lain-lain. 

xxx

       Kita harus meyakini bahwa pada hakikatnya setiap manusia itu memiliki fitrah. Fitrah untuk menjadi orang baik.  Bulan Ramadhan adalah bulan yang tepat untuk mengajak seseorang kepada lebih baik. Dalam berdakwah itu ada tahapannya. Kita harus bisa membuat orang tersebut nyaman terlebih dahulu dengan perilaku kita. Dengan menceritakan keistimewaan menutup aurat dan logika yang tepat mengenai kelebihan menutup aurat di era sekarang. Karena dakwah itu esensinya adalah merangkul bukan memukul, mengajak bukan menjudge. Langkah selanjutnya setelah nyaman dengan perilaku kita, ajak ia untuk melakukan hal-hal yang wajib seperti shalat bareng, puasa bareng, dan lain-lain. Setelah itu sesekali ajak ke majelis ta'lim yang tidak menganggu kegiatan hariannya. Jika 3 cara itu masih belum bisa, maka cara terakhir adalah mendoakan agar ia mendapatkan hidayah. Sebagaimana Guru Sekumpul (Guru Zaini bin Abdul Ghani) mengajarkan kepada kita untuk mendoakan umat Nabi Muhammad setiap habis shubuh yakni :

اَللهُمَّ اغْفِرْلِاُمَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد
اللهُمَّ ارْحَمْ اُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّد
اللهُمَّ اسْتُرْ اُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّد
اللهُمَّ اجْبُرْ اُمَّةَ سَيَّدِنَا مُحَمَّد ﷺ

'Allahummaghfir li ummati Sayyidina Muhammad

Allahummarham ummata Sayyidina Muhammad

Allahummastur ummata Sayyidina Muhammad

Allahummajbur ummata Sayyidina Muhammad'  

Artinya :

Ya Allah ampunilah umat Nabi Muhammad Saw, Ya Allah sayangilah umat Nabi Muhammad Saw, Ya Allah tamballah (kekurangan) umat Nabi Muhammad Saw, Ya Allah perbaikilah umat Nabi Muhammad Saw.



 

Komentar

Posting Komentar