Melatih Menulis Melalui Antologi


        Penulis mengenal dunia menulis dari sebuah kiriman Whatshapp grup Guru Pendidikan Agama Islam. Kiriman tersebut menghantarkan penulis kepada grup komunitas KBMN (Kelas Belajar Menulis Nusantara) Gelombang 28 . KBMN menghadirkan sebuah narasi bahwa menulis itu mudah, menulislah setiap hari dan KBMN juga yang menyadarkan penulis bahwa menulis itu penting bagi seorang guru. Apalagi diagnosa hasil PISA mengatakan bahwa penyakit pendidikan di Indonesia adalah rendahnya kompetensi guru dan rendahnya literasi peserta didiknya. Alhamdulilah penulis sudah mempunyai 3 buah buku antologi dan 2 buku solo ditahun 2023.

         Penulis hari ini kedatangan sebuah buku antologi yang ditulis secara bersamaan dengan 24 penulis handal nusantara. Buku Antologi tersebut berjudul Pesona Cinta untuk Sang Bujang. Buku yang dikuratori oleh penulis sendiri. Buku antologi ini adalah hasil kolaborasi dari penulis jebolan KBMN yang dibimbing oleh Bunda Sri Sugiastuti dan Ibu Aam Nurhasahah. Penerbit buku ini adalah Anagraf Indonesia yang terletak di Tangerang. Buku ini terbit pada tahun 2023 dan memiliki 254 halaman. Buku ini jika dilihat dari covernya sangat menarik dan indah sekali dengan ditaburi sepucuk bunga. Serta sangat mudah untuk dibawa kemana saja menemani aktifitas pembaca. 

         Buku antologi ini bercerita mengenai kisah cinta yang dapat dijadikan pelajaran oleh pembacanya. Walaupun kita mengetahui bahwa cinta itu maknanya luas sekali. Bisa cinta kepada pasangan, anak, dan lain sebagainya.  Awal terbentuknya buku antologi ini pun cukup unik, sehari setelah penutupan KBMN gelombang 28 terjadi percakapan yang akrab di grup mengenai jodoh, sontak saja penulis mempunyai ide spontan untuk mengajak bapak dan ibu untuk berkontribusi membuat buku ini. 

      Menulis adalah hal yang dapat dimiliki oleh setiap orang. Dengan selalu berlatih akan menghasilkan tulisan yang berkualitas. Tanpa dilatih maka akan selalu mengalami kebuntuan dalam mengekpresikannya dalam sebuah tulisan. Penulis sadar sebuah komunitas mempengaruhi semangat untuk terus berlatih mengenai dunia menulis. Oleh karena itu bagi pembaca yang ingin melatih menulis bergabunglah dengan komunitas menulis yang diselenggarakan oleh siapapun khususnya KBMN.

               Penulis sendiri sekarang mencoba merambah kepada website resmi pendidikan, dalam hal ini adalah melintas.id. Pagi tadi adalah tulisan perdana penulis. Dengan segala masukan oleh para editornya,akhirnya tulisan penulis bisa terpampang disana. Maka daripada itu bagi penulis,  komunitas mempengaruhi kualitas pengembangan diri kita. Semakin aktif pada komunitas maka semakin berkembanglah kompetensi seorang guru tersebut khususnya dalam hal menulis.

           Terkadang ketidakpedean seseorang membuat ia enggan untuk menulis. Padahal kita mengetahui bahwa jutaan bahan tersedia disekeliling kita untuk kita menulis. Buku antologi ini menjadi bukti bahwa apapun bisa ditulis, apapun bisa dijadikan karya asal ia mempunyai semangat jiwa pembelajar. Semangat jiwa pembelajar membuat seseorang tersebut akan memiliki kepedean dalam hal apapun khususnya menulis. Oleh karena itu bagi penulis pemula, tulislah hal-hal yang ada dikeseharian kita. Disamping juga tentu makanan bagi seorang penulis adalah dengan memperkaya bacaan. Penulis yang malas membaca maka akan berdampak pada mandegnya sebuah tulisan. Oleh karena itu menulis dan membaca adalah kegiatan yang saling melengkapi.

        Adapun penulis yang berkolaborasi didalam buku antologi ini adalah sebagai berikut:

Dwi Arica Martiani, Endang Ratna Juwita, Andi Kurnia Muin, Eka Yulia, Edmu Yulfizar, Nani Kusmiyati, Musiroh Muki, Helny Untu, Dyah Kusumaningrum, B. Yuniati A, Rubiana Dewi, Ina Nurlina, Samsul Huda, Saepul Hikmah, Nurhidayati Sartika, Nunung Widianingsih, Yanti Mandasari, Candra, Hj. Zahiah, Sri Rahayu, Muhammad Rizali, Afif Afandi, Hj. Kamila, Sri Sugiastuti.

        Semoga melalui fasilitas buku antologi ini menambah semangat kita untuk selalu menulis setiap hari, salahsatu  slogan yang dipopulerkan oleh OmJay. Dan kita dapat meningkatkan kompetensi diri kita dalam hal literasi agar ilmu yang ditularkan kepada peserta didik dapat berguna serta bermanfaat untuk khalayak luas.

        

Komentar

  1. MasyaAllah luarbiasa,guru muda yg punya semangat 45.Membaca tulisan Pian sesungguhnya sangat jleb, mestinya guru harus punya karya ,tidak hanya bisa memberikan motivasi ke murid untuk bisa menulis tapi harus memberi contoh nyata, punya karya,Moga saya bisa menulis juga,malu setua ini gak punya tulisan, pernah punya waktu dipaksa Dosen

    BalasHapus

Posting Komentar