Kegiatan Produktif Guru Selama Tidak Liburan !

 

       Seluruh peserta didik hari ini sudah menerima hasil proses belajarnya selama disekolah tahun ajaran 2022/2023 dengan menggunakan rapot.  Penulis melihat ketika menelusuri setiap jengkal sekolahan banyak peristiwa perasaan seperti gembira, sedih, kaget, dan semacamnya. Itu adalah naluri dari setiap manusia.

        Liburan pun dimulai mulai besok hingga tanggal 17 Juli untuk peserta didik. Bagi guru tidak ada kata libur karena disamakan dengan pegawai struktural. Jadi tetap dituntut untuk mengisi absen kesekolah. Jika hendak libur panjang maka usulkan cuti. Penulis termasuk yang janggal dengan peraturan ini, karena dilapangan tugas guru tidak mudah seperti yang dilihat oleh kebanyakan orang. Jadi aturan guru seperti dulu untuk libur itu sebenarnya masuk akal,untuk rehat sejenak. 

        Guru juga manusia, disamping padatnya administrasi yang masih menjadi momok,juga dituntut untuk mengajar dengan menyenangkan di ruang kelas. Padahal kita mengetahui bahwa perasaan itu bersifat dinamis, kadang ada badmood,kadang good mood. Walaupun guru bisa menerapkan strategi Emosional Focused Coping atau  Problem Focused Coping.

           Menghadapi berbagai karakter peserta didik guru dituntut untuk mempunyai sifat kesabaran dan lapang dada. Agar dalam proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Untuk melatih sifat ini bisa melalui memperbanyak membaca buku pengendalian diri, atau sering mengikuti majelis ta'lim yang membahas mengenai perkara hati. Karena menurut Prof. Akhmad Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA, M.Phil., Ph.D bacaan akan mempengaruhi basis kognitif , dan psikomotorik seseorang. 

           Pada liburan kali ini andai pun guru kebingungan dalam hal mengisi waktu disekolahan adalah ;

1. Refleksi Pembelajaran

    Guru dapat melakukan refleksi pembelajaran sebelumnya dan menganalisis apa yang efektif atau yang tidak. Menganalisis ini pun terkait kelebihan kita dalam mengajar dan kekurangan kita. Sehingga apa yang menjadi kekurangan, kita tingkatkan dalam bentuk refleksi dengan mengatur program-program peningkatan kompetensi selama liburan ini.

2. Mengikuti Pelatihan

        Guru dapat mengikuti rangkaian pelatihan sesuai dengan minat guru tersebut. Atau setelah diprogramkan apa yang perlu ditingkatkan , bisa langsung mencari informasi mengenai pelatihan tersebut. Dizaman sekarang mencari pelatihan sesuai dengan minat kita sangatlah banyak, tinggal kita sebagai guru yang aktif. Jikalau tidak bisa mendapatkannya, maka bisa mengaktifkan PMM (Platform Merdeka Mengajar) pada fitur pelatihan mandiri. Penulis sendiri alhamdulilah sudah 12 topik yang diikuti, dan semuanya sangat bermanfaat.

 3. Membaca Buku

         Guru harus membiasakan diri untuk membaca buku atau jurnal dan semacamnya karena tantangan dunia pendidikan semakin tidak mudah. Tanpa membaca maka kita akan ketinggalan informasi. Buku pun bisa menyesuaikan apa yang kita telah programkan dalam refleksi. Penulis pun merasa kesulitan dalam mendidik anak yang keras kepala maka tempo hari penulis membeli buku mengenai buku 77 Permasalahan Anak dan Cara Mengatasinya karya dari Ibu Ana Widyastuti, M.Pd, Kons. 

4. Menonton film

            Bagi guru pecinta film bisa melakukan hal ini untuk merefeshing pikiran sejenak. Tetapi disamping film cinta, bisa disiapkan juga didalam daftar list film mengenai pendidikan. Banyak sekali tersedia di google judul film yang bisa kita pilih dalam hal film pendidikan ini agar membuka wawasan kita mengenai hal tersebut.

5. Menulis

            Ini adalah kesempatan untuk mencoba menuliskan segala rasa yang sudah dilalui selama satu tahun ajaran baru, tentu banyak sekali hal-hal yang dapat dituliskan. Sehingga kelak minimal ketika pensiun kita mempunyai oleh-oleh karya berupa karya buku hasil tulisan kita di rak rumah yang bisa membawa dalam kehangatan nolstagia. Dan apabila kita meninggal, maka keturunan kita akan dapat belajar dari kita walaupun kita sudah tiada. 

        Semangat menghebat guru di seluruh Indonesia. Dengan selalu mempunyai jiwa pembelajar sepanjang hayat, maka kita akan berkontribusi untuk membuat pendidikan yang berkualitas. Hingga saatnya kita dapat mencetak politisi, pemangku kebijakan yang berkualitas , dapat mengerti mengenai masalah gunung es pendidikan kita di Indonesia. Jaya guru Indonesia.  


Komentar

  1. Setuju,selain itu juga bisa untuk refreshing ,sehingga bisa memulai tahun ajaran baru dengan semangat yang baru

    BalasHapus

Posting Komentar