Flasback Solusi Menulis

 

        Pagi ini penulis sempat tidak mempunyai ide untuk menulis. Penulis awali dengan membaca buku, masih saja belum mendapatkan ide untuk menulis. Akhirnya penulis merenung flashback kejadian  selama 3 jam tadi. Penulis bertemu dengan Kepala Sekolah, Kepala Tata Administrasi Sekolah, dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum membicarakan mengenai perekrutan Guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Rantau. 

         Kebetulan salah satu Guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Rantau mutasi ke SMA Negeri 1 Kandangan karena aspek kedekatan dengan rumah.  Akibat dari mutasi beliau,  menyisakan penulis sendiri sebagai Guru Pendidikan Agama Islam pada tahun ajaran baru. Penulis menyadari pentingnya sebuah aplikasi yang santer bernama Market Place, sebuah aplikasi yang dapat merekrut guru berkualitas. Tetapi terjadi pro kontra dikalangan masyarakat karena diksinya seakan-akan guru adalah barang dagangan. Akhirnya aplikasi itu diganti dengan nama " Ruang Talenta Guru".

        Tentu yang mengetahui kebutuhan sekolah adalah civitas sekolah tersebut. Penulis mendukung sekali mengenai aplikasi tersebut yang akan diluncurkan pada tahun 2024 mendatang. Bisa dibayangkan betapa lelahnya jika seorang Guru Pendidikan Agama Islam mengajar sebanyak 600 an peserta didik. Maka tidak akan maksimal apa yang disampaikan. 

        Diantara guru yang berkualitas tentu memiliki kompetensi. Diantara kompetensinya  sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen bahwa seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki ,dihayati, dan dikuasai oleh Guru atau Dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. 

        Pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 16 Tahun 207 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru , adapun macam-macam kompetensi tersebut meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

        Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman guru terhadap peserta didik, perancangan, dan pelaksanaan pembelajaran , evaluasi hasil pembelajaran, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Pada kurikulum merdeka ini kompetensi pedagogik salahsatunya adalah assemen diagnostik, jadi seorang pendidik harus melakukan hal ini untuk mengetahui sejauh mana ilmu yang dimiliki oleh peserta didik beserta latar belakangnya, dan perlunya melakukan pembelajaran differensiasi.

        Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan  personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik serta berakhlak mulia. Maka mencontoh Rasulullah SAW dalam aspek ini seseorang guru tersebut harus memiliki sifat jujur dalam menjalani aktivitasnya. Tanpa kejujuran mustahil bisa menjadi guru yang profesional. Maka jujur dalam berkata, bersikap, dan bertindak harus diutamakan. Jika kepercayaan seseorang sudah runtuh terhadap personal kita, maka mengembalikan kepercayaan itu akan sangat mustahil mengembalikan seperti semula.

          Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan subtansi keilmuan yang menaungi materinya serta penguasaan struktur dan metodologi keilmuan. Jadi seorang guru harus memiliki mental pembelajar sepanjang hayat, karena ilmu bersifat dinamis bukan statis. Dan ia harus berani keluar dari zona nyaman yang mengakibatkan keilmuannya dapat meningkat serta menyesuiakan dengan perkembangan zaman.

      Terakhir, Kompetensi sosial merupakan kemampuan seorang guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Minimal seorang guru mampu berkomunikasi dan dapat diajak berkolaborasi dalam kegiatan apapun. Tanpa kolaborasi dalam dunia saat ini mustahil dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang  berkualitas. Karena zaman sekarang bukan menuju kepada Super-Man tetapi menuju kepada Super-Team . Jika susah diajak untuk berkolaborasi maka banyak dampak negatif yang didapatkan oleh satuan pendidikan tersebut. 

       Alhamdulilah penulis dapat menulis hingga selesai pada hari ini dengan menggunakan metode flashback ( memutar ulang kejadian nyata yang terjadi). Semoga dengan metode ini dapat membantu seluruh penulis pemula untuk menyelesaikan tulisannya. Menulis itu mudah, menulislah setiap hari tunggu keajaiban yang menghampiri kita. Dengan metode flasback maka akan melatih kita peka terhadap kejadian disekitar. Dan itu diperlukan seseorang sebagai guru untuk selalu peka terhadap permasalahan yang terjadi disekitarnya.

Komentar

  1. Hal yg sangat penting dalam kehidupan itu mmg harus punya rasa peka.

    BalasHapus

Posting Komentar