Alhamdulilah hari ini merupakan pembukaan kegiatan Classmeeting di SMA Negeri 1 Rantau. Panitia terdiri dari OSIS dan MPK SMA Negeri 1 Rantau dengan mengambil tema Living the Soul of Youth in Technological Era. Pembukaan dihadiri oleh dewan guru beserta staff tata administrasi sekolah dan seluruh peserta didik SMA Negeri 1 Rantau.
Adapun yang dilombakan adalah permainan catur, olahraga voli, dan permainan mobile legend. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan sebagai arena refreshing setelah melakukan ujian sekolah dan pembelajaran semester 2.
Ibu Annie Wahyuni, S.Pi selaku pembina upacara sekaligus Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum tadi pagi mengatakan bahwa Clasmeeting ini adalah sebagai ajang silahturahmi antar peserta didik SMA Negeri 1 Rantau, mengembangkan hobi dan minat, serta meningkatkan jiwa kompetetif bernafaskan sportivitas.
Pembelajaran di abad 21 ini mengutamakan kebutuhan peserta didik. Tetapi mengacu dari pernyataan Bapak Ir.Soekarno mengenai demokrasi, yang cocok untuk di Indonesia ini adalah demokrasi yang terpimpin . Tidak terlalu bebas (liberal) dan juga tidak terlalu kaku (konservatif). Begitu juga dalam hal pembelajaran, walaupun kita melakukan pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik, peran guru tetap diutamakan sebagai pemimpin pembelajaran.
Sebagai seorang pemimpin idealnya harus memiliki sikap serta tindakan yang holistik sehingga dapat memberikan pelayanan yang berkualitas terhadap rakyatnya. Begitu juga seorang guru mengutip dari perkataan Ki Hajar Dewantara bahwa ketika didepan guru memberikan teladan, ketika ditengah-tengah peserta didik guru memberikan semangat serta ide-ide, dan ketika dibelakang memberikan dorongan motivasi.
Pembelajaran masa depan mengutamakan pelayanan prima kepada tumbuh kembang peserta didik. Diantara pelayanannya adalah berupa pelayanan pembelajaran yang dapat menumbuhkan inspirasi dari peserta didik. Oleh karena itu seorang guru harus menjadi inspirasi dalam hal pembelajaran. Tantangan guru sekarang adalah bersaing dengan kanal media sosial dalam hal inspirasi.
Pada dasarnya inspirasi lahir bukan karena pemaksaan, tetapi dengan tujuan besarnya. Siapa yang memiliki tujuan besar maka dia akan menginspirasi. Maka pertanyaan awal ketika ingin menjadi inspirator adalah mengapa kita menjadi guru ?
Banyak diantara guru besar yang hingga kini masih terdengar namanya seperti salahsatunya HOS Cokroaminoto yang banyak melahirkan guru-guru bangsa di Indonesia. Diantara kebiasaan HOS Cokroaminoto mengapa ia dapat menginspirasi karena banyak membaca. Sudah berapa buku yang kita baca dalam bulan ini ?
Pelayanan berikutnya adalah mengenai mental superior. Sebagai guru kita harus mempunyai mental superior, tidak boleh merasa inferior dengan ketertinggalan khususnya mengenai teknologi. Pantang sebagai guru untuk merasa inferior, karena kita terlahir di bangsa yang sangat kaya sumber daya alamnya, beanekaragam budayanya, terdiri dari 17 ribuan pulau.
Diantara mental superior adalah tidak mudah putus asa, pantang banyak mengeluh, jiwa pembelajar, dinamis, adaptif, dan lainnya. Guru sebagai orang yang mentransfer ilmu kepada peserta didik harus memiliki mental superior ini. Apalagi di zaman yang cepat berubah seperti sekarang. Perlu mental ini agar kita tidak dijajah. Salah ssatu indikasi kita dijajah adalah merasa tidak bisa maju.
Penulis malam ini melihat pertandingan bola antara Timnas Argentina dengan Timnas Indonesia. Perbedaan yang jauh secara rangking tidak membuat Indonesia inferior. Argentina sekarang adalah peringkat 1 dunia sedangkan Indonesia rangking 149. Tetapi yang mulai ditanamkan oleh ketua PSSI sekarang yakni Bapak Erick Thohir yakni bola itu bundar,jadi tidak mustahil kita akan menang.
Terlihat dari arahan Bapak Erick Thohir tersebut walau Indonesia masih tertinggal 1-0 dari Argentina tetapi pemain Indonesia terlihat sangat berjibaku karena motivasi tersebut. Maka semangat inilah yang juga harus dimiliki oleh guru. Walaupun masih dianggap kurang kompeten kita di mata dunia, tetapi jangan berkecil hati karena guru di Indonesia adalah guru yang superior. InsyaAllah di tahun 2045 kita akan menjadi salah satu negara superpower khususnya bidang pendidikan. Kelak bidang pendidikan kita akan menjadi mersucuar bagi penuntut ilmu di seluruh dunia.
Malam ini juga adalah kegiatan pertama dari KBMN ( Kelas Belajar Menulis Nusantara) gelombang 29 . Mental superior ini juga harus dimiliki oleh para peserta agar selalu menjaga semangatnya dalam meningkatkan kompetensi literasi. Semoga makin banyak yang menulis, makin banyak yang membaca, agar budaya literasi dapat merata di seluruh Indonesia.
Masya Allah mantul ulasannya pa Ustad Edmu
BalasHapus