Jum'at shubuh yang hening mengajak tangan ini untuk mengetik dan otak untuk berpikir mengenai pendidikan. Kontribusi kecil kita untuk pendidikan maka akan berdampak besar bagi ekosistem pendidikan yang luas. Penulis hanyalah seorang guru muda yang mengajar hampir 4 tahun. Banyak cerita suka dan duka yang dilalui, dari hal membuat administrasi pembelajaran yang kurang sempurna karena sebagian besar copy paste sehingga terkadang apa yang direncanakan berbeda dengan yang dilaksanakan. Dari segi mengajar pun masih belum melayani 100 % kebutuhan murid jadinya seperti menjejalkan pengetahuan saja kepada mereka. Dari segi kehadiran di kelas terkadang tersita dengan urusan diluar dan kegiatan lainnya. Dan penulis menyadari hal tersebut makanya selalu berharap agar banyak pelatihan tersedia bagi seorang guru untuk meningkatkan kompetensi tersebut.
Pucuk dicinta ulam pun tiba, seperti menyuguhkan air kepada musafir yang berjalan di tengah gunung pasir, harapan pun terwujud. Adanya Platform Merdeka Mengajar memberikan alternatif solusi dalam hal pelatihan kompetensi tersebut. Penulis banyak belajar disana mengenai pembelajaran. Walaupun terdapat kritik dari tokoh atau praktisi pendidikan yang mengatakan bahwa kebijakan merdeka belajar ini hanya teknis saja sedangkan arah dan esensinya belum jelas kemana. Tetapi bagi penulis sebuah fasilitas platform ini membantu untuk agar guru itu aktif bukan hanya mengenai teori yang diajarkan tetapi prakteknya melalui aksi nyata. Memang kita harus meyakini tidak ada kata sempurna untuk sebuah ciptaan manusia, tetapi kita di dalam hidup disuruh oleh Allah SWT untuk selalu berusaha dan tidak lupa berdoa. Maka mengenai kebijakan pendidikan akan terus disempurnakan sehingga akan menjadi lebih baik. Sebagaimana ungkapan kaidah ushul fiqih bahwa "Jika tidak didapati seluruhnya , maka jangan tinggalkan seluruhnya " maknanya adalah jika kita melihat didalam kurikulum merdeka ini banyak kurangnya, maka lihat juga lah yang manfaatnya. Penulis merasakan bahwa salahsatu manfaat dari kurikulum merdeka ini adalah mudahnya akses dalam mengikuti pelatihan melalui Platform Merdeka Mengajar. Maka harapannya fasilitas ini harus ada walaupun suatu saat kebijakan kurikulum berganti, agar bermanfaat bagi guru di akar rumput ini dan tidak hanya segelintir guru saja yang mendapatkan informasi ini.
Diantara manfaat lainnya yang penulis rasakan ketika bersinggungan dengan fasilitas tersebut adalah mengetahui bahwa pembelajaran harus berpihak kepada murid, maka daripada itu guru dituntut untuk menjadi fasilitator dan bukan sumber satu-satunya untuk murid. Hal ini menjadikan seorang guru membuat murid harus termotivasi dan penasaran dengan apa yang akan diajarkan serta disesuaikan dengan kebutuhan murid. Penulis sendiri dalam perjalanannya membersamai konsep berpihak kepada murid ini terkadang tidak sepenuhnya juga terlaksana, diantara faktornya adalah kurangnya wawasan mengenai praktik pelayanan pendidikan dengan keaneka ragaman cara belajar murid, konten murid, dan penilaian murid di kelas. Walaupun sedikit demi sedikit penulis melakukan konsep tersebut dengan selalu menanyakan " Tugas ini berat atau tidak ?" atau " Apakah waktu pengumpulan tugasnya tidak memberatkan ?" dan membebaskan pada sebagian materi untuk mereka memilih dalam pengerjaannya berkelompok atau secara individual.
Dan dari kurikulum merdeka ini , penulis juga merasakan menjadi lebih produktif karena adanya target aksi nyata yang disediakan pada Platform Merdeka Mengajar. Bisa dibuktikan dengan pembaca melihat pada akun youtube penulis yakni EdmuSyukur Channel. Bahkan pada semester ini 2 jenjang kelas yakni X dan XI yang penulis mengajar,akan ada buku antologi yang ditulis oleh murid murid yang diambil dari materi pembelajaran dan diterbitkan. Karena penulis ingin menjalankan konsep "Menghadirkan pengalaman untuk murid". Untuk kelas X judul bukunya adalah Start With Kontrol Diri Sedangkan kelas XI judul bukunya masih proses karena baru minggu ini mereka menulis dan masih dipikirkan karena yang akan ditulis oleh mereka adalah mengenai isu anak muda.
Oleh karena itu, semoga penulis selalu produktif dalam mengajar, berkarya, dan berkontribusi walaupun kecil untuk dunia pendidikan. Karena tanpa guru yang berkualitas mustahil terciptanya murid yang berprestasi baik dunia maupun akhirat. Guru harus menjadi sumber inspirasi yang bukan hanya mentransfer ilmunya tetapi dia berkewajiban untuk mendidik. Setiap gerak laku guru pasti akan dilihat dan menjadi standar dalam pandangan murid. Yuk menjadi guru pembelajar sepanjang hayat.
Komentar
Posting Komentar