Berpusat pada Murid

 


" Jika melihat orang-orang besar yang mendirikan Republik ini, kita akan mendapati bahwa mereka semua mengorbankan jiwa dan pikirannya untuk memberikan manfaat kepada khalayak luas"

(Widaryanto)

         Beberapa hari ini penulis tersendat menulis karena terfokuskan membersamai sarana dan prasarana di sekolahan seperti memantau pengecatan lapangan basket, memasang kipas angin di kelas untuk siswa, dan lain-lain. Ini semua dilakukan untuk memfasilitasi murid sesuai kebutuhan minat, bakat, dan kemampuannya. Orientasi pendidikan abad 21 adalah berpusat pada murid, jadi segala hal yang berhubungan dengan untuk peningkatan kompetensi murid harus diutamakan terlebih dahulu dibandingkan yang lain. 

           Penulis tadi siang mengajar di kelas XI, karena materi sudah habis penulis iseng bertanya mengenai cita-citanya, alhasil sebagian masih tidak mengetahui cita-citanya bahkan kebingungan. Ini yang membuat mereka bersekolah tetapi tidak mempunyai tujuan. Padahal sebagaimana di kurikulum merdeka, sebuah buku berjudul Panduan Pemilihan Mapel Pilihan yang dikirim di grup oleh Pak Padiya salahsatu wakasek kesiswaan dikatakan bahwa pada "kurikulum ini menyediakan ruang agar minat, bakat, dan kemampuan peserta didik dapat berkembang secara optimal, sekaligus menjadi dasar dalam memberikan layanan pembelajaran, dengan adanya keleluasaan untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya, peserta didik diharapkan dapat bertanggung jawab pada pilihannya. Keleluasaan memilih disini juga diharapkan akan membuat peserta didik untuk semakin terampil dalam mengoptimalkan potensi diri yang dimiliki dan dapat menyelesaikan setiap capaian pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran pilihan yang dipilihnya nanti".  

            Menurut hemat penulis untuk mengatasi kebingungan murid mengenai cita-cita atau tujuan bersekolah sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya harus sesering mungkin dilakukan sosialisasi kepada mereka, agar mereka mengetahui alur dari pendidikan di jenjang SMA ini hingga perguruan tinggi. Tentu peran Kepala Sekolah, Wakasek Kesiswaan, Wakasek Kurikulum atau BK menjadi utama disini untuk mempelajari panduan yang dibuat oleh Kemdikbud tersebut dan wajib juga diketahui oleh semua pemangku kepentingan seperti wali kelas dan guru mata pelajaran bahkan orangtua. Tadi siang pun penulis berbincang-bincang mengenai permasalahan murid diakibatkan jarang hadir disekolah dikarenakan tidak dibiayai sekolah oleh ayahnya. Namun, kami patut bersyukur pelampiasan murid tersebut dialihkan kepada bekerja di suatu bengkel, hal tersebutlah yang membuat ia hampir 2 bulan ini jarang terlihat disekolah. Pak Padiya pun berkeinginan nanti suatu saat disekolah ini disediakan semacam alat-alat bengkel untuk memfasilitasi minat murid seperti ini, agar ketika lulus nanti bisa memiliki keterampilan lebih, atau nanti bisa bekerjasama dengan pihak yang melatih mengenai komputer dan ketika lulus murid tersebut mendapatkan sertifikat , bekal dia mencari kerja atau membuka usahanya. Penulis pun ketika membaca panduan ini dihalaman 5 ternyata sudah difasilitasi oleh kurikulum merdeka ini pada mata pelajaran pilihan yakni Prakarya dan kewirausahaan (budi daya, kerajinan, rekayasa atau pengolahan) atau Mata pelajaran lainnya yang dikembangkan sesuai dengan sumber daya yang tersedia dan Informatika

            Penulis akan sebutkan diantara mata pelajaran pilihan didalam kurikulum merdeka ini yakni 

1. Biologi.

2. Kimia.

3. Fisika.

4. Informatika.

5. Matematika Tingkat Lanjut.

6. Sosiologi.

7. Ekonomi.

8. Geografi.

9. Antropologi.

10. Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut.

11. Bahasa Inggris Tingkat Lanjut.

12. Bahasa Korea.

13. Bahasa Arab.

14. Bahasa Mandarin.

15. Bahasa Jepang.

16. Bahasa Jerman.

17. Bahasa Prancis.

18. Prakarya dan kewirausahaan (budi daya, kerajinan, rekayasa atau pengolahan).

19. Mata pelajaran lainnya yang dikembangkan sesuai dengan sumber daya yang tersedia.

            Oleh karena itu seluruh murid harus diberi pendampingan yang berkelanjutan untuk memetakan pilihannya yang sesuai bukan karena ikut-ikutan teman atau asal memilih karena ini terkait pada masa depannya. Orangtua juga besar perannya untuk memberikan dukungan dan gambaran mengenai kelebihan si murid dan kekurangannya. Karena kedepan seluruh murid tersebut menghadapi dunia yang membutuhkan skill cepat belajar dari pengalaman baru karena dunia sekarang begitu dinamis dan cepat perubahannya. Mari kita satukan tujuan untuk memberikan pendidikan yang berpusat pada murid dengan selalu memiliki jiwa pembelajar baik pemangku kebijakan disekolah, dipemerintahan, guru, orangtua, maupun masyarakat.



Komentar

  1. Masya Allah tabarokallahu semoga harapan sekolah bisa tercapai dengan mudah dan lancar aamiin

    BalasHapus
  2. Keren
    Isi artikelnya
    Kualitas perkembangan menulis cukup signifikan

    BalasHapus
    Balasan
    1. bimbingan dan doanya selalu yaa ibuu....semoga konsisteenn

      Hapus

Posting Komentar