Wanita Mulia Umat Islam

 


" Sebaik-baik wanita langit adalah Maryam binti Imran. Sebaik-baiknya wanita dunia adalah Sayyidah Khadijah"
( Rasulullah SAW)

    Alhamdulilah hari ini hari ke 10 Ramadhan, hujan menyertai akhir pekan ini dengan guyuran syahdunya. Dapat undangan dari Guru Ahmad Mahfuzi untuk menghadiri haul Sayyidah Khadijah pada malam hari ini (malam ke 11) sekaligus haul Syuhada Badar dan Prof. Dr. Abuya Assayid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Makkah.

       Kita akan menceritakan sedikit dari Sayyidah Khadijah, Istri Nabi Muhammad yang paling cintai beliau, bahkan satu-satunya makhluk yang mendapatkan keistimewaan berupa salam langsung dari Sang Pencipta yakni Allah SWT. Mengapa beliau bisa mendapatkan salam dari Allah SWT ? Penulis menyadur dari buku The Golden Stories Of Khadijah Karangan Badiatul Roziqin.

    Khadijah adalah putri dari Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadir bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Muhdor bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan. Dijuluki At-Thahirah karena beliau wanita yang bersih dan suci. Sayyidah Khadijah dilahirkan kira-kira 15 tahun sebelum tahun fill (tahun gajah).

    Sayyidah Khadijah adalah pembisnis, dalam menjalankan kegiatan tersebut beliau duduk dirumah saja. Semua dagangannya dititipkan kepada orang-orang yang telah dipercayainya. Sistemnya adalah bagi hasil.

    Khadijah termasuk orang yang tidak menyembah berhala, beliau tergolong orang yang hanif. Diantara mereka ada anggota keluarga Khadijah yang tidak menyembah berhala juga yakni Waraqah bin Naufal. Waraqah bin Naufal mengutuk bangsa Arab yang menyembah patung dan melakukan penyimpangan dari kepercayaan nenek moyang mereka, Nabi Ibrahim As dan Ismail As. Waraqah mengikuti ajaran-ajaran Nabi Ibrahim dan Ismail, ia tidak pernah menyekutukan Allah, meminum minuman keras dan berjudi. Ia murah hati kepada sesama dan suka menolong orang yang membutuhkan.

        Waraqah adalah salahsatu orang yang terpelajar di Makkah, terbukti ia dapat menerjemahkan Kitab Injil dari bahasa Ibrani ke dalam bahasa Arab. Ia juga membaca buku-buku lain yang ditulis oleh ahli-ahli teologi Yahudi dan Kristen. Ia adalah pencari kebenaran yang penuh semangat di dalam gelapnya dunia, dan begitu besar keinginannya untuk mendapatkan cahaya kebenaran sebelum kematian datang menjemputnya. Khadijah sangat terpengaruh oleh gagasan pemikiran Waraqah.

        Khadijah hidup pada lingkungan keluarga yang mulia. Saat Dewasa, ia menjadi seorang wanita yang cerdas dan agung. Ia dikenal sebagai seorang yang teguh, cerdik, dan memiliki perangai yang luhur. Karena sifat-sifat itulah banyak laki-laki yang menaruh hati kepada Sayyidah Khadijah baik dari kalangan bangsawan maupun hartawan.

        Singkat cerita, Nabi Muhammad SAW dan Khadijah menikah. Peristiwa itu dilangsungkan setelah 2 bulan 15 hari setelah kepulangan Nabi dari perjalanan niaga di negeri Syam. M. Syibli ahli sejarah dari India menulis bahwa mahar yang diberikan kepada Khadijah adalah 500 keping emas. Sementara menurut Abdul Mun'im maharnya adalah 20 ekor unta. Rasulullah menikah dengan Khadijah saat usianya 25 tahun, sedangkan Khadijah 40 tahun.

        Setelah menikah, Rasulullah menempati rumah Khadijah. Menurut riwayat, rumah Khadijah terleatk di dekat jalan raya. Rumahnya berukuran 10x 4 meter dan tingginya 0,5 meter. Dibawah ini adalah gambaran letak rumah Sayyidah Khadijah dan Nabi Muhammad SAW di Makkah.


            Khadijah adalah seorang istri yang langsung turut mengalami dan menyaksikan duka derita Rasulullah SAW dalam menunaikan dan menyebarkan risalah Islam. Kesetiaan dan kerelaan berkorban untuk tegaknya agama Allah bukan isapan jempol belaka, beliau mengorbankan seluruh kekayaannya untuk kemaslahan Islam dan kepentingan kaum muslimin. Pengorbanan itu teruji ketika terjadi pemboikotan atas Bani Hasyim  dan Bani Abdul Muthalib. Ia mengorbankan banyak harta untuk dibagi-bagikan kepada 2 Bani tersebut. dan pemboikotan itu terjadi selama 3 tahun.

        Disamping itu Sayyidah Khadijah adalah sosok istri yang bukan hanya menghibur Rasulullah, tetapi juga melindungi keselamatannya. Suami istri yang hidup harmonis berlandaskan cinta dan keikhlasan. Suami istri yang hidup saling pengertian dan saling menghargai. Dengan kasih sayang dari Khadijah, Rasulullah dapat melupakan penderitaan karena ditinggal wafat ibunya. Bahkan ketika Nabi Muhammad di gua hira, Khadijah selalu mengantarkan makanan untuknya, jalan yang terjal dan waktu yang lama tidak mengurangi kesetiaan beliau melayani suami tercintanya.

        Oleh karena itu Rasulullah sangat mencintai Sayyidah Khadijah, hingga orang-orang yang sering berkunjung kepada Khadijah ikut dicintai dan dihormati oleh Rasulullah SAW. Dengan melihat teman Khadijah, semua kenangan, kebaikan-kebaikan dan jasa-jasanya serta pengorbanan cinta Khadijah untyk menegakkan Islam bermuncullah, 

"Dari Aisyah Ra. Bahwa Nabi Saw. Apabila menyembelih kambing beliau berkata, "Kirimkan dagingnya kepada sahabat-sahabat Khadijah." Pada suati hari, kutanyakan kepada beliau, kenapa teman-teman Khadijah  dikirimi daging ? Jawabnya ,"Aku sangat menyayangi sahabat-sahabat Khadijah."

    Rasulullah diberi keturunan hanya melalui jalur Sayyidah Khadijah. Ini merupakan keistimewaan dari seorang wanita mulia tersebut. Diantara anaknya adalah :

1. Qasim

2. Abdullah

3. Zainab

4. Ruqayyah 

5. Ummi Kulsum

6. Fatimah

        Sayyidah Khadijah wafat pada tanggal 11 ramadhan, tahun 10 kenabian, 1 bulan 5 hari semenjak Abu Thalib meninggal dunia. Khadijah dimakamkan di Hujun Ma'la. Karena kesedihan Rasulullah tersebut atas meninggalnya 2 orang yang paling dicintainya, maka tahun itu disebut dengan ammul huzni (Tahun duka cita). Yang pada episode berikutnya Allah hibur Nabi Muhammad SAw dengan perjalanan Isra Mi'raj.

        Penulis termasuk yang menyenangi Sayyidah Khadijah, makanya setiap pembelajaran di kelas biasanya penulis mengajak seluruh murid untuk mengingat Sayyidah Khadijah dengan syair yang ditulis oleh Prof. Dr. Abuya Assayid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Makkah berjudul "Sa'duna Fid Dunya". Dan Alhamdulilah pada umroh tahun ini, penulis dapat membawakan syair tersebut didaerah makam Sayyidah Khadijah. Semoga beliau mencintai penulis dan suatu saat bisa membawakan syair tersebut langsung dihadapannya. Aamiiin.



Komentar

  1. Masya Allah.....Syayidah Khodijah yang Agung....semoga kelak Saya bisa berada dekat beliau.
    Pa Edmu tulisannya bagus banget....

    BalasHapus
  2. Masya Allah semoga para pembaca ini bisa berjiarah ke makam Rasulullah saw dan berjiarah ke Sayyidah Khodijah aamiin

    BalasHapus
  3. Kisah yang sudah jarang dibaca oleh pemuda pemudi Islam jaman sekarang.
    Semangat bersyi'ar pak ustadz

    BalasHapus
  4. Tetimakasih..masyaAllah Khotijah istri Rasululkah yang begitu luar biasa.

    BalasHapus

Posting Komentar