Bagaimana cara menghapal dengan mudah Surah di dalam Al Qur'an ?
Bagaimana cara sukses di masa depan dalam pandangan Islam?
Hari ini adalah hari pertama berpuasa, Alhamdulilah tadi malam kita sudah melaksanakan shalat Isya berjamaah dan tarawih di Masjid Darul Falah Lumbu yang diimami oleh Guru Ahmad Mahfuzi lalu dilanjutkan dengan tadarus Al Qur'an bersama keluarga besar Masjid Al Amanah Polres Tapin. Berbicara mengenai cara menghapal Al Qur'an kita harus meyakini bahwa itu adalah perkara mudah, sebagaimana dijelaskan dalam Q.S Al Qomar ayat 17,22,32,dan 40 bahwa " Dan sungguh , telah kami mudahkan Al Qur'an untuk peringatan , maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran ? Allah menegaskan bahwa Al -Qur'an itu mudah. Tentu mudah tersebut diiringi dengan 2 modal utama pertama adalah niat yang kuat serta lancar mengaji secara tajwid. Menurut pengalaman penulis, menghapal itu mudah ,yang membutuhkan perjuangan adalah menjaga hapalan tersebut. Karena merawat hapalan itu adalah suatu hal yang harus dilakukan secara terus-menerus hingga akhir hayat.
Niat
Untuk memperkuat niat, maka kita perlu mengetahui keutamaan dari menjadi penghapal Al Qur'an. Dalam Ensiklopedia Adab Penuntut Ilmu Kitab Akhlak Hamalat Al Qur'an halaman 45 dari bapaknya Anas bin Malik dia berkata, telah bersabda Rasulullah SAW bahwa sesungguhnya Allah memiliki keluarga dari kalangan manusia." Para sahabat bertanya ,"Siapakah mereka wahai Rasulullah ?" Rasulullah menjawab ," Ahlul Qur'an, mereka adalah keluarga Allah sekaligus hamba pilihan Nya." Imam Al Jufri mengatakan bahwa yang dimaksud Ahlul Qur'an adalah orang yang menghapal Al Qur'an, baik sebagian atau seluruhnya, kemudian memahami isi kandungannya dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-sehari.
Dari Abdullah bin Amru dari Nabi Muhammad SAW bersabda dikatakan kepada shahibul Qur'an pada hari kiamat, bacalah dan naiklah beberapa tingkat, bacalah (hafalkanlah) dengan tartil sebagaimana engkau membacanya dengan tartil ketika di dunia. Sesungguhnya kedudukanmu pada akhir ayat yang engkau baca." Shabibul Qur'an yang dimaksud adalah orang yang melazimi Al Qur'an dengan membaca, memahami, mengamalkan, dan mengikutinya. Membacanya pun dengan menikmatinya bukan karena sebagai beban.
Dari Buraidah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, Siapa yang menghapal Al Qur'an , mengkajinya dan mengamalkannya , maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orangtuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orangtuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia, kemudian kedua orangtuanya bertanya, "Mengapa saya sampai diberi pakaian semacam ini ? Lalu disampaikan kepadanya ,"Disebabkan anakmu telah mengamalkan Al Qur'an" (HR Hakim) Jadi niatkan ketika menghapal Al Qur'an sebagai sarana kita untuk berbakti kepada orangtua. Betapa bangganya ketika orangtua kita kelak berdiri disaksikan oleh para nabi dan rasul, para malaikat, dan seluruh manusia untuk menerima penghargaan dari Allah, bahkan kita sebagai anak yang akan memasangkan penghargaan tersebut kepada Allah SWT.
Orang yang sudah hapal Al Qur'an sebenarnya telah menggengam sebongkah emas. Dia bisa membikin bagian bongkahan emas itu untuk perhiasan apa saja. Perhiasan yang dimaksud adalah masa depan yang cerah. Ketika dia menjadi seorang dokter yang hapal Al Qur'an tentu berbeda dengan dokter pada umumnya, ketika dia menjadi polisi/tentara yang hapal Al Qur'an tentu berbeda dengan polisi/tentara lainnya, ketika dia menjadi seorang pejabat yang hapal Al Qur'an, maka kebijakan yang dikeluarkan akan sangat bermanfaat untuk masyarakatnya dan profesi lainnya. Al Qur'an akan mengangkat derajat seseorang pembacanya yang awalnya hina dina menjadi sangat mulia.
Lancar mengaji secara tajwid
Dalam hal ini bimbingan guru sangat diperlukan untuk menjaga kualitas bacaan kita, bukan hanya asal menghapal tetapi tajwidnya amburadul. Karena fungsi guru adalah menjaga bacaan kita. Bahkan sekelas Rasulullah SAW saja ketika bulan Ramadhan pasti selalu menyetorkan bacaannya kepada malaikat Jibril untuk menjaga kualitas bacaan serta hapalannya. Jadi carilah guru dalam proses menghapal kita.
Didalam kitab At Tibyan Adab Penghapal Al Qur'an Karya Imam Abu Zakaria Yahya bin Syaraf An Nawawi pada halaman 40 mengatakan bahwa bergurulah kepada seorang yang berkompeten, yang jelas agamanya, nyata ilmunya, dan telah terkenal kapasitas keilmuannya. dan tentunya adab perlu dikedepankan seperti ketika mendatangi gurunya dalam keadaan yang sempurna, rapi, suci, hatinya tidak sedang disibukkan dengan hal lain, dan tidak masuk sebelum meminta izin jika gurunya berada di tempat yang memerlukan izin sebelum memasukinya. Lalu belajar menghapallah tatkala suasana hati guru tenang, hendaknya bersabar ketika dihadapkan sikap keras sang guru. Ibu Abbas pernah berkata " Aku merendahkan diri saat menuntut ilmu aku pun menjadi mulia saat menjadi guru".
Perlu diingat ketika kita hendak menghapalkan Al Qur'an pesan dari Dr . KH.Ahsin Sakho Muhammad di halaman 130 bahwa ikhlaskan hati untuk menghapal Al Qur'an karena Allah semata bukan untuk kepentingan dunia. Istiqamahkanlah sikap itu. Dan pesan beliau berikutnya bahwa penghapal Al Qur'an tu seringkali cepat lupa terhadap hapalannya jika tidak sering di baca, di muraja'ah. Kunci agar hafalan tetap melekat adalah muraja'ah(mengulang terus-menerus) baik dalam shalat maupun di luar shalat. KArena semakin banyak mengulangi semakin banyak pahala yang didapat. Orang yang ingin mendapatkan barang yang berharga dan mahal memang perlu banyak pengorbanan.
Diantara caranya menghapal adalah
1. Mulailah tanpa harus banyak pikir.
2. Al Qur'an jangan ganti-ganti. harus 1 mushaf.
3. Menggunakan metode : Menghapal per satu halaman. Baca terlebih dahulu satu lembar yang akan kita hapal sebanyak 3 atau 6 kali secara benar. setelah itu mulailah menghapal. Setelah hafal satu lembar, baru berpindah kepada lembaran berikutnya dengan cara yang sama dan jangan sampai pindah kehalaman berikutnya kecuali telah mengulangi halaman-halaman yang sudah di hafal sebelumnya.
4. Setorkan kepada guru atau teman yang memiliki bacaan yang sempurna.
5.Pilihlah waktu yang tepat untuk menghapal, ini tergantung kepada pribadi masing-masing nyamannya dimana, kalau penulis ketika sehabis shalat shubuh. dan murojaahnya setelah maghrib.
Cara sukses dalam pandangan Islam adalah ketika ilmu yang dipelajarinya bermanfaat dan ia bisa menyebarkan manfaat itu kepada orang lain. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW pernah bersabda sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Seperti kita ketika sudah menjadi penghapal Al Qur'an maka jangan untuk diri sendiri, ajarkan orang lain agar bisa seperti kita dan mempunyai tujuan agar masyarakat mencintai Al Qur'an dengan terjun kemasyarakat berbekal ilmu kita. Tangga kesuksesan selanjutnya adalah ketika kita bisa memberikan solusi yang tepat atas permasalahan baik pada dirinya maupun orang lain. Tentu ilmu dan adab perlu dikedepankan disini. Peran ilmu sangat berpengaruh bagi terciptanya alternatif solusi yang kita tuangkan. Bahkan karena ilmu Allah mengangkat derajat seseorang sebagaimana dijelaskan dalam Q.S Al Mujadalah ayat 11. Peran adab sebagai langkah untuk kebijaksanaan kita dalam menyampaikan atau mengeksekusi solusi kita, solusinya baik tetapi caranya salah, itu adalah tindakan yang kurang pantas. Sebagaimana dijelaskan didalam Q.S An Nahl ayat 125 bahwa " Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik".
Mari pada bulan Ramadhan kita kali ini fokuslah untuk meningkatkan skill keterampilan diri dalam sosial dan tentunya juga hal yang bersifat spiritualitas agar kita menjadi orang berilmu yang bertanggung jawab pada ilmunya. Jangan lupa untuk memperbanyak membaca Al Qur'an di bulan ini karena esensi Ramadhan adalah Al Qur'an. Dan usahakan shalat lima waktu dalam keadaan berjamaah.
Wallahualam bis showab
Semoga Kita dimudahkan dalam menghafal, dan memahami kandungan isi Al-Quran. Aamiin
BalasHapusSiap pak Edmu!!!
BalasHapusBismillah... Yassarallahu lana
Masya Allah....
BalasHapusSelamat menunaikan ibadah puasa
BalasHapusBukanya di mesjid itu kaaah? 😄
BalasHapusAlhamdulillah
BalasHapusMantap ,om tulis bagus super ,ini masukan antara bait atau paragraf di buat tingkat jangan terlalu panjang kalau di baca hp dan kalau di lektop saya belum buka, sudah mantap itu saja masukan biar lebih mantap lagi ,ok maaf hanya masukan saja dan insalloh saya baca ,
BalasHapusIlmu dan tips yang sangat bermanfaat. Terima kasih.
BalasHapus